LONDON – Suasana di studio CBS Sports mendadak berubah dari santai jadi sedikit tegang. Saat membahas Liga Champions, Khabib Nurmagomedov tiba-tiba membuka luka lama. Di depan Thierry Henry yang duduk di sampingnya, legenda UFC itu mengaku masih sakit hati terhadap sang legenda Arsenal dan Barcelona.
Rupanya, ini ada kaitannya dengan kesetiaan Khabib pada Real Madrid sejak kecil. Dia bercerita, momen final Liga Champions 1998 adalah awal segalanya. Saat itu, dia menonton pertandingan bersama ayahnya.
"Sejak kecil saya adalah seorang fans Real Madrid," ujar Khabib.
Dia masih ingat betul detik-detik kemenangan timnya. "Ketika Predrag Mijatovic mencetak gol melawan Juventus," kenangnya.
Meski begitu, loyalitasnya pada Madrid tak lagi sekuat dulu. Enam atau tujuh tahun terakhir, perhatiannya lebih sering tertuju ke Paris Saint-Germain. Alasannya sederhana: kedekatan pribadi.
"Saya selalu menonton PSG untuk mendukung saudara saya Nasser," katanya, merujuk pada pemilik klub, Nasser Al Khelaifi.
Namun begitu, obrolan kembali memanas ketika Khabib menoleh ke Henry. Dengan nada setengah bercanda tapi serius, dia menyentil momen pahit tahun 2006.
Artikel Terkait
Kursi Panas Arne Slot Membara Usai Liverpool Dibantai Nottingham Forest
Ronaldo Guncang Liga Arab dengan Gol Salto di Usia 40
Komunitas Pelari Kumparan Serbu CFD, Suasana Akrab dan Games Seru Bikin Ketagihan
Marlando Sihombing Jadikan Kejurnas POBSI Batu Loncatan Menuju SEA Games