Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,6 miliar pada tahun 2025 sebagai modal awal program. Dana ini akan digunakan untuk mempersiapkan dan memberangkatkan calon pekerja.
Menteri Mukhtarudin menambahkan, pihaknya menargetkan sebanyak 500 ribu orang dapat diberangkatkan melalui program ini. Rinciannya, sekitar 300 ribu berasal dari lulusan SMK, sedangkan 200 ribu lainnya dari kalangan umum. Pemerintah telah melakukan pemetaan kompetensi dan profiling terhadap kebutuhan sektor industri di negara-negara penempatan.
Pelatihan Intensif untuk Calon Pekerja
Agar lulusan SMK siap bekerja di luar negeri, mereka akan menjalani serangkaian pelatihan intensif. Pelatihan ini tidak hanya fokus pada penguatan keterampilan teknis, tetapi juga pada penguasaan bahasa asing sesuai negara tujuan, seperti bahasa Jepang, Korea, Inggris, Mandarin, dan Arab.
Saai ini, sekitar 4.600 orang telah menjalani pelatihan tersebut. Untuk tahun 2025, pemerintah menargetkan sekitar 300 ribu orang sudah dapat diberangkatkan. Hingga November 2025, realisasi penempatan pekerja migran telah mencapai 232 ribu orang, atau sekitar 90% dari target tahun 2025 yang sebesar 259 ribu orang.
Dengan persiapan yang matang, program SMK Go Global diharapkan dapat menjadi solusi dalam membuka lapangan kerja berkualitas sekaligus meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja terampil Indonesia di kancah internasional.
Artikel Terkait
West Java Festival 2025 Sukses Digelar, Le Minerale Jadi Andalan Kesegaran Pengunjung
Prabowo Bertemu Paul Keating di Sydney, Dapatkan Masukan Strategis untuk Hubungan Indonesia-Australia
KA Bandara YIA Gangguan di Kulon Progo: Penyebab, Solusi, & Kebijakan Refund
Korban Tawuran di Bogor Meninggal: 10 Pelaku Diamankan, Polisi Beberkan Kronologi