"Kami berterima kasih atas kepercayaan Pemerintah kepada Pupuk Indonesia untuk mengimplementasikan kebijakan ini di lapangan. Dengan harga pupuk yang lebih terjangkau dan pasokan yang terjamin, kami ingin mendukung peningkatan produktivitas petani secara berkelanjutan," jelas Rahmad Pribadi.
Pupuk Indonesia juga berkomitmen untuk menegakkan tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi, termasuk memberikan sanksi tegas kepada kios yang terbukti menjual pupuk di atas HET yang telah ditetapkan.
Stok Pupuk Bersubsidi di Jawa Timur Melimpah, Bondowoso Tercukupi
Guna mendukung kebijakan HET terbaru, Pupuk Indonesia telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi di Jawa Timur sebesar 157.334 ton per 3 November 2025. Jumlah ini jauh melampaui ketentuan minimum pemerintah, yaitu mencapai 147% dari syarat minimal 107.093 ton.
Berikut rincian stok pupuk bersubsidi di Jawa Timur:
- Pupuk Urea: 51.323 ton
- Pupuk NPK: 96.872 ton
- Pupuk NPK Kakao: 82 ton
- Pupuk Organik: 5.468 ton
- Pupuk ZA: 3.588 ton
Khusus untuk Kabupaten Bondowoso, ketersediaan pupuk juga sangat mencukupi dengan total stok 5.067 ton. Angka ini setara dengan 173% dari syarat minimal stok yang ditetapkan pemerintah. Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Bondowoso juga tinggi, mencapai 46.928 ton atau 82,8% dari total alokasi.
Direktur Keuangan Pupuk Indonesia, Wono Budi Tjahyono, menyatakan bahwa realisasi penyerapan pupuk bersubsidi di Jawa Timur hingga 4 November 2025 telah mencapai 1.554.750 ton atau 75,7% dari alokasi. Keberhasilan ini tidak lepas dari perbaikan tata kelola yang dilakukan pemerintah, termasuk penyederhanaan regulasi dan penurunan HET.
"Pupuk Indonesia siap menyalurkan pupuk bersubsidi dengan optimal dan sesuai dengan amanah Pemerintah. Ini sekaligus menjadi bentuk dukungan kami dalam mewujudkan swasembada pangan nasional sesuai dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita," pungkas Wono.
Artikel Terkait
Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Indonesia: 100 Hari Udara Tidak Sehat di 2024
Viral Pengejatan Matel ke Pasutri di Bogor, Motor Dipaksa Berhenti Saat Boncengan
Transformasi Nusakambangan: Dari Penjara Jadi Pusat Pelatihan & Kemandirian
Gubernur Riau Abdul Wahid Ditangkap KPK, Gubernur Keempat yang Terjerat Korupsi