Transportasi Publik sebagai Solusi Mengatasi Polusi Udara
Mayoritas polusi PM2.5 di Jabodetabek (67%) berasal dari emisi kendaraan bermotor, diperparah oleh fakta bahwa hampir 80% komuter masih bergantung pada kendaraan pribadi. Oleh karena itu, pengembangan transportasi publik yang bersih dan terintegrasi menjadi strategi kunci dalam memperbaiki kualitas udara.
Sayangnya, integrasi transportasi publik di Jabodetabek masih terfragmentasi. Meski konektivitas di Jakarta dilaporkan mencapai 91%, kota-kota penyangga seperti Bekasi, Depok, dan Bogor belum memiliki sistem yang memadai dan terhubung dengan baik. Kasus gagalnya rute TransJakarta D21 yang seharusnya menghubungkan Lebak Bulus dengan Terminal Jatijajar di Depok adalah bukti nyata kompleksitas koordinasi lintas daerah.
Menuju Solusi Sinergis: Regulasi Kuat dan Komitmen Daerah
Momentum Hari Kota Sedunia pada 31 Oktober 2025 mengingatkan bahwa pembangunan kota harus diukur dari seberapa sehat warganya. Sebagai aglomerasi urban terbesar di Indonesia, penanganan polusi udara di Jabodetabek memerlukan koordinasi lintas sektor dan komitmen pemerintah daerah yang sinergis.
Program Kabupaten/Kota Sehat (KKS) berpotensi menjadi wadah untuk mengatasi isu polusi udara dan transportasi. Namun, tanpa regulasi setingkat Peraturan Presiden yang mampu mengorkestrasi koordinasi lintas sektor, program ini belum mencapai potensi terbaiknya.
Contoh keberhasilan dari Kopenhagen dan Singapura menunjukkan bahwa sistem transportasi publik yang mudah diakses, efisien, dan berkelanjutan dapat terwujud dengan dukungan regulasi yang kuat, komitmen pemerintah, dan kesadaran publik.
Agenda global mengenai PTM dan kesehatan mental hanya akan bermakna jika diupayakan penerjemahannya hingga ke tingkat nasional dan daerah. Sinergi antara regulasi nasional yang kuat dan komitmen daerah yang solid akan mewujudkan sistem transportasi publik yang bersih, efisien, dan terintegrasi sebagai solusi nyata perbaikan kualitas udara di Jabodetabek.
Sayyid Muhammad Jundullah. Senior Officer for Health Policy and Community Partnership, Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI). Wisya Aulia Prayudi. Project Lead for Air Pollution Campaign, Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI).
Artikel Terkait
Putusan MK Soal Keterwakilan Perempuan di DPR Diapresiasi PKS
Raja Charles III Cabut Gelar Kerajaan Pangeran Andrew, Usir dari Istana Windsor
Waspada! Modus Penipuan Trading Kripto Baru Rugikan Korban Rp 3,05 Miliar
Hujan Lebat di Jabodetabek hingga 10 November 2025: Waspada Banjir & Pohon Tumbang