Rabu (17/12/2025) jadi hari yang spektakuler untuk bursa. Saham Super Bank Indonesia (SUPA) langsung melesat begitu perdagangan dimulai. Debutnya di papan pencatatan BEI ini benar-benar menyedot perhatian, dengan kenaikan harga saham yang mentok di batas auto rejection atas sebesar 25 persen. Hingga pukul 10.42 WIB, harganya sudah berada di level Rp790 per saham.
Lonjakan ini tentu saja membuat valuasi bank digital anyar itu jadi sorotan. Apalagi, IPO SUPA ini termasuk yang berukuran jumbo di sektor perbankan digital.
“Kalau lihat dari size-nya, SUPA masuk kategori IPO jumbo, mirip dengan EMAS, CBDK, dan CDIA,” kata Michael Yeoh, seorang pengamat pasar modal.
Ia lantas membandingkan valuasi SUPA dengan para pesaingnya yang lebih dulu masuk bursa. Menurutnya, SUPA tercatat dengan price to book value (P/BV) 2,5 kali. Angka itu terlihat lebih rendah dibandingkan ARTO yang 3,2 kali dan BBHI di 4,4 kali.
“Jadi, secara teori, kenaikan SUPA di atas 100 persen dari harga IPO-nya akan membuat valuasinya jadi yang paling premium dibanding kompetitor,” tutur Michael.
Di sisi lain, antusiasme investor terhadap SUPA sebenarnya sudah terlihat sejak masa penawaran. IPO-nya oversubscribed hingga 318,69 kali! Permintaan dari investor bahkan menembus lebih dari 1 juta order. Sungguh angka yang fantastis.
“Momentum positif ini makin kuat mendekati pencatatan, didukung enam sekuritas yang mengamplifikasi capaian IPO Superbank ke publik,” ujar Bernadus Wijaya, CEO Sucor Sekuritas.
Dia melihat respons pasar ini sebagai sinyal yang sangat bagus.
Artikel Terkait
PTBA dan Warga Lampung Timur Tanam 20.000 Bibit Mangrove untuk Pulihkan Pesisir
Hans Patuwo Resmi Pimpin GoTo, Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Berubah
BRI Siapkan Rp 21 Triliun untuk Arus Kas Nataru 2025
Pertamina Kirim 360 Ton Elpiji Lewat Laut untuk Korban Banjir Aceh