Produksi Batu Bara Indonesia 2026 Diproyeksi Anjlok, Bagaimana Prospek PTBA?
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan target produksi batu bara nasional untuk tahun 2026 akan berada di bawah angka 700 juta ton. Proyeksi ini menandai tren penurunan yang signifikan dari realisasi produksi sebelumnya.
Sebelum mencapai titik tersebut, produksi batu bara Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan akan menyusut hampir 10 persen, menjadi sekitar 750 juta ton. Angka ini turun drastis dibandingkan realisasi produksi di tahun 2024 yang tercatat mencapai 836 juta ton.
Penyebab Utama Penurunan Produksi Batu Bara
Ada dua faktor kunci yang mendorong tren penurunan ini. Pertama, melemahnya permintaan dari dua pasar ekspor terbesar Indonesia, yaitu Tiongkok dan India. Kedua, pemerintah melalui Kementerian ESDM menerapkan kebijakan yang semakin ketat untuk mengatur tingkat produksi. Langkah ini bertujuan menstabilkan harga komoditas batu bara di pasar domestik dan global.
Proyeksi Pasar Batu Bara Global Menurut IEA
International Energy Agency (IEA) memperkirakan permintaan batu bara global pada 2026 akan stagnan, dengan penurunan sangat kecil sekitar 0,2 persen dari estimasi tahun 2025. Di sisi penawaran, suplai batu bara global justru diproyeksikan turun lebih dalam, yaitu sekitar 1,4 persen. Kondisi pasokan yang ketat ini berpotensi mendongkrak harga batu bara, meskipun permintaan dari negara-negara konsumen besar masih terbatas.
Artikel Terkait
Smelter Aluminum ADMR Segera Operasi: Prospek Harga Saham 2025 & Analisis Lengkap
MTO Saham KEJU: Harga Rp614 & Periode Penawaran 14 Nov - 13 Des 2025
IHSG Cetak All Time High ke-13: Analisis Lengkap & Target Pasar Modal 2025
BUMI Akuisisi Jubilee Metals & Laman Mining: Strategi Ekspansi Tambang Emas dan Bauksit 2024