“IPO SUPA cetak rekor. Oversubscription 318 kali dan lebih dari 1 juta order. Ini cermin kepercayaan pasar terhadap fundamental dan prospek Superbank. Appetite investor terhadap sektor ini masih sangat kuat,” jelas Bernadus.
Di tengah euforia itu, Presiden Direktur SUPA, Tigor M. Siahaan, menyampaikan pidato di Gedung BEI. Baginya, ini lebih dari sekadar ritual pencatatan saham.
“Hari ini bukan cuma pencatatan saham. Saya melihatnya sebagai perjalanan dari kepercayaan,” katanya.
Tigor menambahkan, langkah ini membuka babak baru bagi perusahaan. Dengan dukungan pemegang saham dan ekosistem digital yang kuat, SUPA bertekad memperluas akses kredit dan berinovasi.
“Modal dari IPO ini akan memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang kami,” tegasnya.
Rencananya, sekitar 70 persen dana hasil IPO akan dipakai untuk modal kerja penyaluran kredit. Sisa 30 persennya dialokasikan untuk belanja modal mulai 2026, mencakup pengembangan produk, sistem pembayaran digital, infrastruktur IT, hingga investasi di AI dan cybersecurity.
Melalui debut yang panas ini, SUPA telah menancapkan tanda kedatangannya. Pasar menyambut, investor antusias. Tinggal menunggu bagaimana kinerjanya ke depan.
Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan investor.
Artikel Terkait
Di Balik Kemewahan Alila, Siapa Pengendali Saham Mayoritas BUVA?
BI Rate Bertahan di 4,75%, Perry Warjiyo Soroti Stabilitas Rupiah dan Ruang Manuver
Wastra Sumba Menyapa Dunia: Napas Baru dari Pewarna Alam dan Ekonomi Berkelanjutan
Antrean Panjang di Blang Bintang, Warga Berebut Gas Elpiji Usai Gempa