Tiga orang dilaporkan tewas di kapal pertama. Sementara di kapal kedua, korban jiwa mencapai dua orang.
Dengan penambahan korban terbaru ini, hitungan AFP berdasarkan data resmi menjadi cukup mencengangkan. Total korban tewas dalam rentetan serangan AS ini sedikitnya telah mencapai 104 orang.
Operasi sebelumnya pada September lalu justru meninggalkan catatan kelam. Militer AS menyerang untuk kedua kalinya menghantam korban selamat dari serangan pertama di kapal yang sama. Aksi itu langsung memicu tuduhan kejahatan perang dari berbagai pihak.
Di sisi lain, penggunaan kekuatan militer untuk perang narkoba ini menimbulkan pertanyaan lain yang tak kalah pelik. Apalagi dengan peringatan Trump soal kemungkinan serangan darat ke Venezuela. Banyak yang mempertanyakan, apakah Presiden perlu meminta izin Kongres untuk langkah-langkah seperti ini, atau tidak.
Artikel Terkait
Kejagung Tak Intervensi OTT KPK: Momentum untuk Benah-Benah
Macet Parah Landa Tol Jakarta-Tangerang, Polisi Terapkan Buka Tutup di Tomang
Rp 268 Miliar Bantuan Presiden Prabowo Telah Tersalur ke Daerah Rawan Bencana Sumatera
Megawati Usul Kentongan Jadi Alarm Bencana, Tiru Sistem Peringatan Jepang