"Dari Jawa ke Sumatra helikopter itu butuh 13 sampai 15 jam terbangnya," terang Teddy. "Kemudian di tanggal 27 itu juga, beberapa heli sampailah ke Banda Aceh. Angkat Genset PLN, angkat logistik. Sama, tidak ada media di situ. Tidak ada kamera di situ."
Menurut penuturannya, sekitar 20 ribu personel gabungan TNI-Polri telah dikerahkan ke wilayah Sumatera dan Aceh sejak tanggal tersebut. Mereka fokus pada evakuasi dan distribusi bantuan.
Baru pada 28 November, kata Teddy, pemerintah mulai mengundang media untuk meliput. "Empat pesawat dan 15 helikopter sudah sampai di sana. Baru kita undang rekan-rekan media," ucapnya. Ini sekaligus menegaskan bahwa kerja-kerja awal dilakukan jauh dari sorotan.
Teddy pun menekankan bahwa Presiden Prabowo sendiri telah beberapa kali meninjau langsung lokasi bencana. Upaya penanganan, klaimnya, terus berjalan tanpa henti.
"Jadi itu semuanya sejak hari pertama, saya pastikan sudah berjuang keras, secepat mungkin di sana. Dan sampai sekarang, totalnya mungkin lebih dari 80 helikopter, pesawat, TNI, Polri, Basarnas, polisi, gabungan swasta, dibantu Susi Air, dibantu rekan-rekan semuanya," pungkas Teddy.
"Bapak Presiden, di hari ke-5 atau ke-6, langsung ke tiga provinsi tersebut. Diikuti Bapak Wapres dan menteri-menteri lainnya."
Artikel Terkait
Megawati Ingatkan Relawan: Jangan Beri Baju Bekas ke Korban Bencana
Kejagung Tak Intervensi OTT KPK: Momentum untuk Benah-Benah
Macet Parah Landa Tol Jakarta-Tangerang, Polisi Terapkan Buka Tutup di Tomang
Rp 268 Miliar Bantuan Presiden Prabowo Telah Tersalur ke Daerah Rawan Bencana Sumatera