Suasana perayaan Hanukkah yang seharusnya penuh sukacita berubah menjadi mimpi buruk di Pantai Bondi, Sydney. Minggu malam itu, bunyi tembakan tiba-tiba memecah keriuhan kerumunan, menewaskan 15 orang dan melukai puluhan lainnya. Dunia pun tercengang, serentak mengutuk kekejaman yang terjadi.
Menurut keterangan kepolisian, pelakunya adalah seorang ayah dan anak. Mereka melepaskan tembakan ke arah orang-orang yang sedang berkumpul memulai festival Yahudi tersebut. Sang ayah, berusia 50 tahun, dikabarkan memiliki izin kepemilikan enam senjata api yang diduga kuat menjadi alat dalam penyerangan mengerikan ini.
Korban jiwa terus berjatuhan. Di samping 15 orang yang meninggal, otoritas kesehatan New South Wales melaporkan 27 korban luka masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit Sydney. Kondisi sebagian dari mereka dikabarkan cukup serius.
Polisi Australia kemudian mengungkap identitas kedua tersangka. Mereka adalah Sajid Akram (50) dan putranya, Naveed Akram (24). Sajid tewas dalam baku tembak dengan aparat, sementara Naveed kini dalam kondisi kritis. Dari penyelidikan sementara, polisi meyakini tidak ada pelaku lain yang terlibat.
Gelombang kecaman pun berdatangan dari berbagai penjuru dunia.
Artikel Terkait
BMKG Catat 40.000 Gempa Sepanjang 2025, Hanya 24 yang Merusak
Pratikno: Huntara Jadi Prioritas Utama Pasca-Banjir di Tiga Provinsi
600 Tenaga Medis Diterjunkan ke Aceh, Sumut, dan Sumbar Secara Bergilir
KemenImipas Borong Dua Penghargaan Keterbukaan Informasi di Tahun Perdananya