Prestasi kontingen Indonesia di Asian Youth Para Games 2025 benar-benar di luar dugaan. Tak cuma melesat ke posisi enam klasemen sementara, mereka bahkan melampaui target medali yang sudah ditetapkan sebelumnya. Sungguh sebuah pencapaian yang membanggakan.
Hingga Jumat lalu, catatan sementara menunjukkan Indonesia telah mengumpulkan 44 medali. Rinciannya, 15 emas, 20 perak, dan 9 perunggu. Padahal, target awal tim cuma empat emas, delapan perak, dan sepuluh perunggu saja. Artinya, hasil di lapangan jauh lebih gemilang.
Kunci keberhasilan ini, tak bisa dimungkiri, datang dari kolam renang. Cabang para renang menyumbang 26 medali secara total 11 di antaranya emas, 11 perak, dan 4 perunggu. Di antara para perenang itu, nama Abdil Majid Rahman bersinar paling terang. Atlet muda ini mempersembahkan empat emas dan dua perak dari enam nomor yang diikutinya di Hamdan Sports Complex.
Prestasi Abdil, yang berasal dari Kabupaten Kampar, Riau, ini menyamai torehan Siti Aisyah asal Sumatera Barat. Siti sendiri sukses menambah koleksi emasnya menjadi tiga di hari terakhir lomba renang.
Selain mereka, masih ada Iput Etri Hafana dari Jawa Tengah yang meraih dua emas. Satu emas lainnya disumbangkan oleh I Komang Aditya Pradnyana dari Bali. Jadi, kontribusi datang dari berbagai penjuru Nusantara.
Pelatih Para Renang Indonesia, Agni Herarta Anindya Satria, tak menyembunyikan kebanggaannya. Ia mengakui, ini adalah kejutan besar bagi seluruh tim.
"Dibilang kejutan ya, bagi kami ini memang kejutan," kata Agni.
"Target awal kami tidak tinggi karena kami buta dengan kekuatan lawan. Fokus kami justru pada pencapaian waktu para atlet. Meski tidak semua mencapai waktu terbaik, tapi progres dari latihan mereka bisa ditunjukkan dengan baik di pertandingan," lanjutnya menjelaskan.
Artikel Terkait
Malam Mencekam di Kampus Brown: Dua Tewas, Delapan Kritis dalam Penembakan
Prabowo Tegaskan Larangan Tebang Hutan, Polhut Diminta Diperkuat
Bendera Berkibar Setengah Tiang, Australia Berkabung Usai Teror di Bondi
Hanukkah Berdarah di Bondi: Trump dan Albanese Kutuk Serangan Teroris Anti-Semit