Mekeng Tegaskan: Anggaran Pendidikan 754 Triliun Harus Sampai ke Sekolah yang Layak

- Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:25 WIB
Mekeng Tegaskan: Anggaran Pendidikan 754 Triliun Harus Sampai ke Sekolah yang Layak

Namun begitu, angka besar di atas kertas tak serta-merta menyelesaikan masalah di lapangan. Mekeng menyoroti langsung kondisi memprihatinkan sejumlah sekolah di Sikka. Banyak yang rusak, sanitasi terbatas, dan dinilai tak layak.

"Saya tidak mau lagi melihat sekolah yang sudah lapuk dan tidak layak. Pendidikan harus kita perbaiki," tegasnya dengan nada prihatin.

Di sisi lain, ia punya harapan besar. Suatu hari nanti, anak-anak dari Flores, dari Maumere dan sekitarnya, bisa saja menjadi pemimpin nasional. Bahkan Presiden.

"Itu bukan sesuatu yang mustahil. Sistem politik kita sudah terbuka. Kalau anak-anak kita pintar dan didukung pendidikan yang baik, kenapa tidak?" ujarnya memantik semangat.

Tapi ia juga realistis. Anggaran dari pusat dan daerah seringkali terbatas. Karena itu, ia mendorong sebuah terobosan bernama Undang-Undang Obligasi Daerah. Mekanisme ini memungkinkan daerah menghimpun dana pembangunan langsung dari masyarakat, dengan pengawasan ketat untuk transparansi.

"Obligasi daerah ini mencegah korupsi karena pembukuannya diawasi. Banyak negara maju membangun daerahnya dengan cara ini," jelas Mekeng.

Acara sosialisasi itu sendiri dihadiri sejumlah pejabat setempat. Mulai dari Wakil Bupati Sikka Simon Subandi Supriadi, Sekda, hingga perwakilan DPRD provinsi dan kabupaten. Kepala sekolah, guru, murid, dan orang tua siswa juga hadir menyimak.

Di akhir paparannya, Mekeng kembali menyentuh hati para pelajar. Pesannya sederhana namun mendalam: bermimpilah setinggi langit.

"Harus punya mimpi. Bermimpilah jadi bupati, gubernur, menteri, bahkan presiden. Semua itu bisa terjadi kalau kita sekolah dengan baik," pungkasnya. Sebuah penutup yang menggambarkan keyakinannya, bahwa semua berawal dari ruang kelas yang layak.


Halaman:

Komentar