"Pekerja di situ berlarian menyelamatkan diri tadi bang, yang bawa kendaraan juga kabur menyelamatkan diri," katanya.
Onok menambahkan, rasa trauma akibat banjir bandang yang pernah terjadi sebelumnya masih sangat membekas. Itu yang membuat reaksi mereka begitu spontan dan cepat.
Dampaknya langsung terlihat. Jalan alternatif seadanya yang menjadi penghubung desa tak kuasa menahan amukan arus. Jalan itu rusak dan sebagian terseret air, memutus akses warga.
Kejadian ini seperti mengulang kisah pilu yang belum lama berlalu. Warga Garoga sepertinya harus terus waspada, menunggu kemurahan alam.
Artikel Terkait
Bupati Lampung Tengah Ditahan KPK Usai OTT Dugaan Suap Proyek
Pigai: Indonesia Bidik Kursi Presiden Dewan HAM PBB
Tersangka Korupsi Gas 249 Miliar Buka Suara Jadi Justice Collaborator
Rano Karno Kunjungi Korban Laka di Koja, Guru Patah Kaki dan Siswa Butuh Operasi Wajah