Suasana di MIN 6 Agam, Palembayan, terasa berbeda pekan ini. Meski bayangan bencana galodo belum sepenuhnya sirna, bunyi langkah kecil dan gemerisik kertas ujian kembali terdengar di sekolah itu. Ujian semester akhirnya tetap digelar, meski situasinya belum benar-benar normal.
Dari total 144 siswa, ternyata ada lima anak yang tak bisa datang ke sekolah. Rumah mereka masih terisolasi, aksesnya terputus karena jembatan penghubung rusak parah. Tapi itu bukan halangan. Pihak sekolah memastikan kelima siswa itu tetap bisa mengikuti ujian.
Guru Agama, Yosriadi, menjelaskan bagaimana mereka mengatasinya.
"Kami ambil inisiatif mengantarkan soal ujian langsung ke rumah mereka. Sudah beberapa hari ini kami lakukan, agar proses evaluasi bisa berjalan baik untuk semua," ujar Yosriadi, Selasa lalu.
Ini adalah hari kedua ujian berlangsung. Namun, sebelum para murid berhadapan dengan soal-soal, suasana hati mereka lebih dulu dipersiapkan. Sebuah tim khusus datang untuk mendampingi.
Tim Trauma Healing dari Polda Riau, bersama rekan-rekan dari HIMPSI Riau, menyambangi sejumlah sekolah di wilayah terdampak. Dipimpin Kombes Indra Duaman, mereka menghabiskan waktu dengan mengajak anak-anak bermain dan beraktivitas ringan. Tujuannya jelas: memulihkan psikologis yang sempat terguncang. Mereka berusaha membangkitkan semangat belajar sekaligus menanamkan rasa aman, agar rutinitas sekolah bisa kembali seperti sedia kala.
Guru Asneli sangat merasakan manfaat kehadiran tim tersebut. Ia tak menyangka kedatangan polisi bisa membawa keceriaan.
Artikel Terkait
Bupati Aceh Selatan Disanksi Usai Umrah Saat Wilayahnya Terendam Banjir
Guru dari Jakarta Selatan Ditemukan Tewas dengan Tangan Terikat di Bogor
WO Ayu Puspita Tertibkan Janji Palsu, Konsumen dan Vendor Sama-Sama Tertipu
Korban Penipuan WO Ayu Puspita Melonjak, Polisi Masih Terima Laporan Baru