Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, BMKG mengeluarkan peringatan soal ancaman banjir rob. Wilayah pesisir perlu bersiap-siap. Peringatan ini disampaikan langsung oleh Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, dalam sebuah rapat kerja dengan Komisi V DPR di Senayan, Senin lalu.
Menurut Faisal, fenomena alam jadi pemicu utamanya. "Potensi banjir rob dalam periode Nataru ini dipengaruhi fenomena fase Perigee dan Bulan Purnama tanggal 4 Desember, lalu bulan baru di 20 Desember," ujarnya.
"Ini memicu kenaikan muka air laut yang bisa sebabkan banjir rob. Beberapa sudah terjadi di Utara Jakarta," sambung Faisal.
Jadi, kapan dan di mana saja wilayah yang perlu waspada? Rupanya, gelombangnya sudah dimulai sejak akhir November. Dari 29 November sampai 3 Desember, wilayah terdampak meliputi pesisir timur-selatan Sumatera, barat-selatan Kalimantan, plus Pantura Jawa.
Namun begitu, cakupannya kemudian meluas. Memasuki 2-10 Desember, area yang berpotensi terdampak bertambah banyak: merambah ke pesisir Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Utara, dan sebagian Maluku.
Artikel Terkait
Hujan Tak Halangi Reserse Kalsel Bagikan 500 Paket Sembako di Hari Jadi
DPR Sahkan Revisi UU Perlindungan Saksi dan Korban, LPSK Bakal Merambah ke Daerah
Habiburokhman Ingatkan Polisi Soal Praduga Tak Bersalah dalam Kasus Bom Molotov
BMKG Ungkap Puncak Hujan Tak Serentak, Waspada Gelombang Basah hingga Awal 2026