Rapat koordinasi penanganan bencana di Aceh, Minggu malam kemarin, menghasilkan angka yang tak main-main. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto melaporkan, pemulihan pascabanjir bandang dan longsor di tiga provinsi Sumatera membutuhkan dana sekitar Rp 51,82 triliun. Angka itu masih bisa berubah, tapi jelas memberi gambaran betapa besarnya kerusakan yang terjadi.
“Kami laporkan ini secara nasional Bapak Presiden,” ujar Suharyanto. Dari hasil koordinasi dengan Kementerian PUPR, penjumlahan dari tiga provinsi menunjukkan estimasi dana yang diperlukan mencapai Rp 51,82 triliun.
Namun begitu, dia menekankan bahwa data ini belum final. “Tentu saja, data ini belum akurat, Bapak Presiden, masih terus kami lengkapi,” katanya. Menurutnya, jumlah korban yang masih terus diperbarui bisa mempengaruhi angka akhir nantinya.
Rincian per provinsi pun diungkap. Untuk wilayah Aceh saja, pemulihan hingga kondisi normal memakan anggaran paling besar, yakni Rp 25,41 triliun.
“Tadi dari Bapak Menteri PU khusus untuk Aceh saja, pemulihan sampai dengan kondisi seperti semula membutuhkan anggaran Rp 25,41 triliun,” jelas Suharyanto.
Artikel Terkait
Relawan China Bantu Deteksi Korban di Reruntuhan Lumpur Aceh
Kobaran Api di Terra Drone Kemayoran, 20 Korban Diduga Tewas Akibat Kehabisan Napas
Deforestasi dan Air Mata Sumatra: Saat Negara Gagal Membangun Kapal Nuh
Kobaran Api di Kemayoran, 20 Orang Dievakuasi, Pencarian Korban Terus Berlanjut