Aceh Tamiang kembali jadi pusat perhatian. Kali ini, bukan karena hal yang membanggakan, melainkan sebuah musibah yang menghancurkan. Banjir bandang pekan lalu tak hanya merendam, tapi juga menyapu. Bahkan, ada desa yang disebut-sebut kini tinggal kenangan, hilang diterjang derasnya air.
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Menurutnya, sejumlah desa di provinsi itu benar-benar lenyap diterjang banjir yang datang tiba-tiba. Kerusakan tersebar di beberapa wilayah, meninggalkan luka yang dalam.
"Banyak kampung dan kecamatan yang tinggal nama sekarang. Jadi mereka sudah banyak korban,"
ungkap Mualem kepada awak media, Sabtu lalu.
Rasa waswas dan duka jelas terasa dalam suaranya. Ia menyoroti empat daerah yang kondisinya paling memprihatinkan: Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, dan sebagian Bireuen. Bantuan mendesak yang dibutuhkan warga adalah sembako dan air bersih, hal paling dasar untuk bertahan hidup.
"Weuh hate (sedih sekali) dan juga dengan rasa waswas kalau kita lihat beberapa kabupaten urgen sekali, parah sekali, lebih banyak korban jiwa,"
Artikel Terkait
Satu Bibit Siklon Punah, Satunya Masih Mengintai di Barat Bengkulu
Satgas PKH Kejar 71 Perusahaan Sawit dan Tambang, Denda Tembus Rp 38 Triliun
Gempa M 7,6 Guncang Jepang Utara, Tsunami 40 Cm Hantam Pesisir
Bang Kent Desak Pemprov DKI Tingkatkan Kewaspadaan, Ancaman Banjir Musim Hujan Kian Nyata