Densus 88 Antiteror Polri mengungkap fakta terbaru mengenai pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara. Menurut penyelidikan, pelaku yang masih berstatus Anak Dalam Perlindungan Hukum (ABH) terinspirasi oleh aksi-aksi ekstrem dari berbagai peristiwa penembakan di luar negeri.
Kepala PPID Densus 88 Anti Teror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana, menyatakan dalam konferensi pers bahwa pelaku telah melakukan penelitian mendalam sejak awal tahun 2025. Motivasi utama aksinya didorong oleh rasa dendam akibat pengalaman pribadi yang dialaminya.
"Pelaku aktif mencari informasi mengenai berbagai metode kekerasan yang dilakukan pelaku di luar negeri. Dari situ dia mendapatkan inspirasi untuk melakukan aksinya," jelas Mayndra dalam keterangan resminya.
Bukti konkret terungkap dari senjata mainan yang dibawa pelaku saat beraksi. Pada senjata tersebut ditemukan tulisan nama-nama pelaku penembakan terkenal dari berbagai negara.
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Tertibkan Anggaran, Rapat Dadak di Halim Tunda Penerbangan ke Australia
Sambutan Hangat Diaspora Indonesia untuk Prabowo di Sydney: Kesan Haru & Dukungan Penuh
Kisah Haru Bilqis: Tangis Perpisahan dengan Suku Anak Dalam Jambi Saat Dievakuasi
Raffi Ahmad & Irfan Hakim Kunjungi Nusakambangan, Lihat Program Kemandirian Napi dan Transformasi Ketahanan Pangan