“Bantuan-bantuan sudah hampir merata masuk ke daerah-daerah terdampak,” ucap Jabo.
Di sisi lain, upaya memastikan korban tidak kelaparan terus digenjot. Kementerian Sosial sendiri sudah mendirikan 39 dapur umum di lokasi bencana. Mereka juga menyuplai bahan mentah untuk dapur-dapur mandiri yang dikelola warga setempat.
“Yang punya Kemensos ada kurang lebih 39. Untuk dapur mandiri, nanti akan kita identifikasi lagi,” katanya. “Tapi untuk kebutuhan makan, insyaallah bertahap akan terpenuhi. Harapannya, masyarakat bisa tenang dan beraktivitas lagi. Situasi cepat normal.”
Agus Jabo juga menceritakan secercah semangat yang dia saksikan langsung. Saat berkunjung ke Aceh Tamiang, dia melihat warga sudah bergotong royong membersihkan rumah dan lingkungan.
“Mereka cuci pakaian, bersihkan peralatan dapur yang terendam. Sudah kelihatan masyarakat mulai bangkit dan bersemangat kembali,” kenangnya.
Rupanya, di balik angka miliaran rupiah dan statistik bantuan, ada geliat pulih yang perlahan tapi pasti mulai tumbuh.
Artikel Terkait
Koperasi Desa Merah Putih Diapresiasi Jadi Pemasok Program Makan Bergizi
Lautan Manusia Sambut 71 Pasangan di Nikah Massal Adat Melayu Pekanbaru
Menteri Koperasi Soroti Kekuatan Koperasi untuk Daya Ekonomi Disabilitas di Inklusiland
Banjir Sumatera dan Ironi Pengelolaan SDA: Saatnya Negara Hadir untuk Rakyat, Bukan Korporasi