"Jalan nasional ruas Pangkalan Brandan-Tanjung Pura hingga ke arah Aceh masih dapat dilalui. Jalan nasional dan jalan tol dalam kondisi aman, dan kami menyarankan masyarakat menggunakan Tol Medan-Pangkalan Brandan untuk kelancaran perjalanan," jelas Hardy.
Timnya kini masih sibuk membersihkan sisa sedimentasi dan genangan di ruas-ruas jalan nasional. Soal waktu, targetnya ambisius: sebagian besar pekerjaan darurat di koridor Sumut ditargetkan tuntas sebelum 16 Desember 2025. Tak main-main, deadline ini juga beririsan dengan persiapan menyambut puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru.
Sejak hari pertama bencana, mobilisasi peralatan dan tenaga sudah dilakukan bertahap. Tak hanya di Aceh dan Sumut, Sumatera Barat juga mendapat perhatian. Total, ada 310 personel tanggap darurat Kementerian PU yang dikerahkan. Rinciannya: 121 orang di Aceh, 85 di Sumut, dan 104 orang lagi di Sumbar.
Dukungan alat berat pun dikerahkan dalam jumlah signifikan. Di Aceh, ada 13 excavator, 9 loader, dan 16 dump truck. Untuk Sumatera Utara, jumlahnya lebih besar: 27 excavator ditambah 8 loader dan 4 backhoe loader, dengan tambahan alat lain masih dalam perjalanan. Sementara di Sumatera Barat, selain 19 excavator dan 11 dump truck, juga disiagakan pompa air untuk antisipasi banjir.
Kerja besar masih menanti, tapi akses yang perlahan pulih memberi secercah harapan bagi distribusi bantuan yang lebih lancar.
Artikel Terkait
Panggung Inklusif FX Sudirman: Saat Talenta Disabilitas Menyala dan Mimpi Diberi Rumah
Randurlap Polda Kalsel Siap Hidangkan Ribuan Piring di Haul Guru Sekumpul
Warga Geram, Patungan Beli Hutan Jadi Sorotan Usai Banjir Sumatra
Ferisi Harapan Berangkat dari Teluk Bayur, Bawa Alat Berat untuk Buka Jalan Terisolasi