Gelondongan kayu yang ikut hanyut dalam banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar kini jadi sorotan. Pemerintah mulai menyelidiki. Mereka tak segan akan menindak pihak-pihak yang ternyata terlibat pelanggaran.
Untuk mengusut tuntas, sebuah Satgas Penertiban Kawasan Hutan yang berisi gabungan lintas kementerian sudah diterjunkan ke Sumatera. Tujuannya jelas: mengungkap asal-usul kayu-kayu itu.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo angkat bicara. Dalam jumpa pers bersama Menteri Kehutanan di Mabes Polri, Kamis lalu, dia mengonfirmasi penyelidikan ini mendapat perhatian langsung dari Presiden.
"Kami menyambut baik dan akan kerja sama dengan menteri kehutanan dan tim. Satgas gabungan akan membantu penyelidikan terkait temuan kayu yang diduga berdampak pada kerusakan jembatan, rumah, bahkan korban jiwa," ujar Sigit.
Menurutnya, temuan kayu gelondongan di tiga provinsi itu memang mengindikasikan pelanggaran. "Karena itu kita akan lakukan pendalaman lebih dulu bersama tim," tambahnya.
Personel sudah dikerahkan. Sigit bahkan membuka peluang bagi pihak lain untuk bergabung, agar prosesnya lebih cepat. "Kerja tim bisa lebih cepat dan segera kita infokan," katanya.
Bukan Cuma Soal Cuaca
Di sisi lain, bencana di Sumatera ini rupanya punya cerita yang lebih kompleks. Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya sebelumnya sudah menegaskan, kerusakan lingkungan jadi pemicu yang memperparah keadaan, bukan hanya cuaca ekstrem semata.
"Selain faktor cuaca, tentu ada faktor kerusakan lingkungan yang memperparah bencana. Ini terus ditelusuri secara serius," kata Teddy di hadapan sejumlah menteri, Rabu lalu.
Dia memastikan, di tengah fokus evakuasi dan penanganan korban, evaluasi dan investigasi menyeluruh tetap berjalan.
Artikel Terkait
Gubernur Mualem: Banjir dan Longsor Ini Tsunami Kedua bagi Aceh
Labfor Kalsel Resmi Beroperasi, Bantu Percepat Penyidikan di Dua Provinsi
Bencana Longsor dan Banjir Ancam 43 Cagar Budaya di Sumatera
Empat Tewas dalam Serangan AS ke Kapal Diduga Pengedar Narkoba di Pasifik Timur