Fase tanggap darurat di Sumatera masih berlangsung, namun pemerintah sudah mulai mengalihkan pandangan ke masa depan. Rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan terdampak bencana kini masuk dalam agenda. Menariknya, ada target waktu yang cukup ketat: seratus hari.
Hal ini diungkapkan oleh Pratikno dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu lalu.
"Untuk fase tata kelola rehab rekon juga sudah dikoordinasikan. Lead agency untuk fase tanggap darurat sekarang ini tetap BNPB," jelasnya.
"Fase rehabilitasi rekonstruksi mulai dipersiapkan. Targetnya dalam 100 hari dan dalam satu tahun publik dapat mengawasi capaian secara terukur," tambah Pratikno.
Namun begitu, prioritas utama saat ini masih jelas: evakuasi dan penyelamatan korban. Itu yang ditegaskannya. Bantuan logistik penting, tapi bukan segalanya. Fokusnya lebih luas dari sekadar mendistribusikan beras atau mi instan.
"Fokus pemerintah bukan hanya membagi bantuan logistik seperti beras dan mi instan, tapi menjaga semua warga agar punya harapan untuk membangun kembali kehidupannya," ujarnya.
Artikel Terkait
Gemuruh Alat Berat di Bukit Agam: Jalan Harapan Kembali Dibuka Setelah Seminggu Terisolasi
Bupati Tapanuli Utara Minta Maaf, Bantuan Beras Dijatuhkan dari Helikopter Berakhir Pecah
Vonish 11,5 Tahun untuk Mantan Panitera di Kasus Suap Minyak Goreng
Niat Lamar Kerja, Hilda Malah Terjebak Modus SKCK Palsu di Facebook