Senin pagi (1/12) lalu, halaman Kementerian Sosial di Jakarta Pusat tampak berbeda. Para pegawai berkumpul dengan seragam Korpri mereka, mengikuti upacara yang digelar untuk memperingati HUT ke-54 organisasi itu. Suasana khidmat terasa, meski sang Menteri, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, tidak hadir. Beliau sedang mendampingi Presiden Prabowo Subianto meninjau langsung lokasi bencana di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Upacara itu sendiri dipimpin oleh Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial, Mira Riyati Kurniasih. Di hadapan seluruh staf, Mira membacakan amanat resmi dari Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Nasional, Zudan Arif Fakrulloh.
Tahun ini, tema yang diusung adalah "Bersatu, Berdaulat, Bersama Korpri Mewujudkan Indonesia Maju". Intinya jelas: komitmen untuk menjaga soliditas dan profesionalisme ASN. Korpri disebut-sebut sebagai pilar birokrasi yang harus tetap netral, tapi juga lincah beradaptasi. Pelayanan publik yang cepat dan responsif jadi tuntutan utamanya.
Namun begitu, ada penekanan khusus yang terasa sangat kontekstual. Amanat tersebut menyoroti pentingnya "Korpri Siaga". Istilah ini merujuk pada kesiapsiagaan aparatur sipil negara dalam menangani bencana. Memang, intensitas bencana di sejumlah daerah belakangan ini makin meningkat. Karena itulah, penguatan kompetensi dan budaya kerja responsif ditekankan sebagai bagian dari tekad kesiapsiagaan mereka.
Artikel Terkait
Ibas Pacitan: Modal dan Teknologi Digital Jadi Kunci Hidupkan UMKM dan Ekraf
DPR Bahas Pengecualian Pidana Aborsi bagi Korban Perkosaan
Bantuan Ratusan Juta Dikirim ke Korban Bencana Sumatera via Kapal Perang
Wakapolri Buka Luka Lama: Saat Bencana Menghantam, Korban Juga dari Aparat