Operasi Zebra 2025 memasuki hari keenam dengan intensitas yang masih sangat tinggi. Polisi mencatat ada 449.753 perkara pelanggaran lalu lintas yang ditindak hanya dalam satu hari, Sabtu (22/11). Meski angka ini besar, pendekatan humanisme tetap jadi prioritas.
Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menegaskan, penegakan hukum harus berjalan profesional. Hal ini sesuai arahan Kapolri Jenderal Listvo Sigit Prabowo.
"Penegakan hukum harus tetap profesional dan proporsional serta menjaga etika pelayanan publik," ujar Irjen Agus kepada wartawan, Minggu (23/11/2025).
Tujuan utama operasi ini jelas: menciptakan keamanan di jalan menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Fokusnya ada tiga hal: edukasi, pengawasan, dan penegakan hukum yang berbasis data.
Dari total penindakan, teknologi memegang peranan penting. ETLE statis mencatat 43.152 perkara, sementara ETLE mobile mencatat 35.569 perkara. Angka ini menunjukkan pemanfaatan teknologi yang masif untuk menciptakan transparansi.
Namun begitu, pendekatan manusiawi tidak dilupakan. Buktinya, ada 360.354 teguran yang diberikan kepada para pelanggar, menunjukkan bahwa teguran lisan masih menjadi pilihan sebelum tindakan tegas.
Artikel Terkait
Prabowo Pacu Program Pemberdayaan untuk Hapus Kemiskinan Ekstrem pada 2026
Jember Beri Insentif Rp 1,5 Juta untuk 22 Ribu Guru Ngaji dan Pendeta
Dua Kucing Bertahan Hidup di Reruntuhan Erupsi Semeru, Akhirnya Diselamatkan Relawan
Malaysia Siapkan Aturan Larangan Media Sosial untuk Remaja di Bawah 16 Tahun