Volodymyr Zelensky dengan tegas menolak rencana perdamaian yang diusulkan Amerika Serikat. Penolakan ini tak lama kemudian dibalas dengan ancaman dari Vladimir Putin.
Dalam pidatonya pada Jumat (21/11), pemimpin Ukraina itu awalnya terlihat terbuka untuk berdiskusi. Namun, belakangan sikapnya berubah. Dia merasa proposal yang didukung Trump itu justru menjebak Kyiv dalam situasi yang serba sulit.
“Ini pilihan yang sangat berat,” ujarnya.
Zelensky merasa Ukraina dipaksa memilih antara kehilangan martabatnya atau dukungan dari sekutu utama, AS. Karena itu, dia berjanji akan mengajukan alternatif lain.
Artikel Terkait
Pengadilan Houthi Vonis Mati 17 Warga dengan Tuduhan Mata-Mata Israel dan AS
Vila di Cigombong Bocor, Dinding Rumah Warga Jebol Diterjang Banjir
Sopir Audi yang Terobos Tol Ampera Dikecualikan dari Tilang, Polisi Ungkap Alasan Keluarga
Indonesia Pimpin Dewan Standar Halal Global, Canangkan Jakarta sebagai Ibu Kota Halal Dunia