Untuk memastikan kinerja optimal, dibentuk pula Majelis Pertimbangan dengan Rosan P. Roeslani sebagai ketua. Maman Abdurahman, Agus Jabo Priyono, dan sejumlah nama lain duduk sebagai wakil ketua.
Dalam arahannya, Gus Ipul tak menyembunyikan optimisme besarnya. Menurutnya, kepengurusan baru ini diharapkan bisa membawa Karang Taruna melompat lebih jauh, khususnya dalam hal pemberdayaan sosial.
Ia menegaskan, peran Karang Taruna kini telah berubah. Bukan sekadar organisasi pemuda biasa, melainkan mitra strategis pemerintah yang ikut memastikan intervensi sosial benar-benar tepat sasaran.
Di sisi lain, Budi sebagai Ketua Umum terpilih menyadari betul tanggung jawab yang diembannya. Baginya, pelantikan ini bukan sekadar seremonial belaka.
Ia pun menyambut baik tugas pertama dari Mensos, yaitu membantu penyempurnaan data melalui DTSEN. Menurut Budi, satu data adalah terobosan penting yang dinanti-nanti. Untuk itu, Karang Taruna akan memperkuat strukturnya hingga tingkat desa.
Usai pelantikan, rencananya Karang Taruna akan segera menggelar Rapat Kerja Nasional. Forum itu akan menjadi ajang bertukar pikiran, menyosialisasikan agenda besar, dan tentu saja menghimpun aspirasi dari berbagai wilayah. Perjalanan panjang telah dimulai.
Artikel Terkait
Kekerasan di Ibu Kota Melonjak, Korban Anak Capai Lebih dari Separuh Kasus
Cilacap Berbenah: Alat Berat Dikerahkan, Pencarian Korban Longsor Masih Berlangsung
Mendagri Tito Karnavian: Karang Taruna Garda Terdepan Pembangunan Desa
Paspor Indonesia Bakal Pakai Tinta Rahasia Mulai 2025