Sebelum menuju Bantul, Presiden Prabowo telah meresmikan Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia di Solo. Proyek rumah sakit spesialis jantung ini dibiayai melalui dana hibah dari Pemerintah Uni Emirat Arab senilai Rp 417,3 miliar atau setara dengan USD 25 juta.
"Dengan ini kita resmikan Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia," deklarasi Presiden Prabowo dalam sambutannya.
Presiden menekankan bahwa rumah sakit ini merupakan simbol persahabatan yang kuat antara UEA dan Indonesia. Ia mengakui bahwa inisiatif pembangunan dimulai pada masa pemerintahan Presiden ketujuh Republik Indonesia, Joko Widodo.
"Pembangunan rumah sakit ini juga adalah salah satu inisiatif mantan presiden Jokowi dimulai atas inisiatif beliau, dimulai pada saat beliau menjabat. Saya sangat beruntung saya yang meresmikan, takdir tidak bisa ditolak," ujar Prabowo.
Dukungan Internasional
Acara peresmian dihadiri pula oleh Sheikh Theyab bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Wakil Ketua Kantor Kepresidenan Persatuan Emirat Arab bidang Pembangunan dan Syuhada. Kehadiran putra dari Presiden UEA ini semakin mengukuhkan komitmen bilateral antara kedua negara.
Pengelolaan dan Operasional
Rumah Sakit Kardiologi Emirates Indonesia yang berlokasi di kawasan Solo Technopark ini seluruh pembangunannya ditanggung oleh Pemerintah UEA, sementara operasional dan pengelolaannya akan dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan tahap awal pengelolaan dilakukan oleh RS Sardjito.
Artikel Terkait
Arak-Arak Maling Sepeda Listrik, Warga Gili Trawangan Ambil Jalan Sendiri
Gencatan Senjata Gaza Retak, 22 Nyawa Melayang dalam Serangan Mendadak
Gempa Susulan Guncang Bandung, Getaran Terasa Hingga Pecahkan Gerabah
Gempa 3,2 SR Guncang Halmahera Barat di Kedalaman 11 Kilometer