KPK melakukan pendalaman yang sangat detail, termasuk mengulik riwayat hubungan asmara seorang saksi. Menurut Asep, terdapat korelasi antara kecenderungan untuk tidak jujur dengan dinamika kehidupan pribadi seseorang.
"Maksud dari banyak pacar adalah, kami harus lebih berhati-hati. Biasanya, orang yang memiliki banyak kenalan atau hubungan cenderung memiliki kemauan untuk berbohong," ujarnya. Sebaliknya, jika saksi dikenal sebagai pribadi yang religius, maka pendekatan yang digunakan oleh penyidik akan lebih menekankan pada nilai-nilai agama.
Teknik Ice Breaking: Membicarakan Hobi dan Keluarga
Strategi lain yang tidak kalah penting adalah pendekatan psikologis melalui obrolan ringan. Sebelum masuk ke inti pemeriksaan, penyidik KPK akan membangun suasana yang lebih rileks dengan membicarakan topik-topik yang disukai oleh saksi.
"Kami mengobrol terlebih dahulu sebagai ice breaker. Kami ajak bicara tentang keluarganya, hobinya, dan berbagai hal lain untuk mencairkan suasana," sebut Asep. Teknik ini bertujuan untuk mengurangi ketegangan dan membuat saksi lebih kooperatif sebelum pertanyaan inti seputar kasus diajukan.
Dengan kombinasi antara analisis profil yang mendalam dan pendekatan psikologis yang tepat, KPK berusaha maksimal untuk menggali informasi dan keterangan yang valid gung mengungkap kebenaran dalam suatu kasus korupsi.
Artikel Terkait
Genangan 50 Cem Paralyze Kebon Pala, 42 RT di Ibu Kota Terendam
Kejuaraan Nasional Tarung Derajat 2025 Dijawal, 278 Atlet Pelajar Dijaring untuk Cetak Kader Kelas Dunia
Konferensi Diplomasi Budaya 2025: Fadli Zon Buka IICCD di UI, Bahas Strategi Soft Power Indonesia
Waspada Rekrutmen Terorisme di Media Sosial: Tips Densus 88 untuk Orang Tua