Whoosh Kereta Cepat: Antara Kemajuan Infrastruktur dan Keadilan Sosial
Stasiun kereta cepat Whoosh pada rute Jakarta-Bandung menampilkan kemewahan yang kontras dengan stasiun kereta biasa di Indonesia. Di dalam gerbongnya, tidak ada penumpang berdiri berdesak-desakan seperti kondisi KRL di jam sibuk. Kontras ini menggambarkan realitas kehidupan masyarakat Indonesia yang justru sering terabaikan dalam pembangunan infrastruktur.
Kecepatan kereta Whoosh mencapai 350 km/jam, namun pertanyaan mendasar muncul: apakah kecepatan ini sejalan dengan pemenuhan kebutuhan dasar rakyat akan transportasi yang terjangkau, aman, dan nyaman?
Transparansi dan Akuntabilitas Proyek Whoosh
Proyek kereta cepat Whoosh kerap menjadi sorotan terkait transparansi pengelolaan anggaran. Meski mendapat tambahan dana yang signifikan, proses pengerjaan proyek ini mengalami berbagai kendala. Investigasi terhadap pengelolaan proyek ini masih terus berjalan, menunggu kepastian hukum yang adil.
Pembangunan Infrastruktur dan Warisan Pemimpin
Pemimpin seringkali membangun proyek megah sebagai bentuk legacy. Namun, pembangunan fisik kadang mengabaikan kebutuhan mendasar masyarakat. Rakyat masih menunggu akses yang merata, pelayanan publik yang berkualitas, dan pengakuan terhadap suara mereka.
Artikel Terkait
Serangan Udara Kolombia Tewaskan 19 Anggota EMC: Pecahan FARC yang Menolak Damai
Kriminalisasi Akademisi & Aktivis: Suara Kritis Penegakan Hukum di Indonesia
Rismon Sianipar Tantang Ahli IT Polri Debat Ijazah Jokowi, Ini Katanya
Komisi Reformasi Polri Prabowo Dikritik: Kapolri Listyo Sigit Dianggap Hambat Perubahan