Kekerasan Narsistik dalam Pernikahan: Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Kekerasan narsistik dalam pernikahan merupakan bentuk kekerasan emosional yang sering tidak disadari oleh korban. Meski tidak meninggalkan luka fisik, dampak narcissistic abuse dapat menghancurkan kepercayaan diri dan kesehatan mental pasangan.
Apa Itu Kekerasan Narsistik?
Kekerasan narsistik dikategorikan sebagai bentuk kekerasan emosional yang melibatkan manipulasi dan pelecehan verbal. Dalam pernikahan, pelaku biasanya menggunakan kata-kata, sikap, atau perlakuan yang membuat pasangannya merasa bersalah, lemah, dan tidak berharga.
Banyak korban tidak menyadari sedang mengalami kekerasan emosional karena pelaku pandai membungkus perilaku kasar dengan sikap yang tampak normal. Akibatnya, korban terus terjebak dalam siklus manipulasi yang membuat mereka mempertanyakan diri sendiri.
Tanda-Tanda Kekerasan Narsistik dalam Rumah Tangga
Dalam pernikahan yang diwarnai kekerasan narsistik, korban biasanya terus-menerus dipaksa percaya bahwa semua masalah adalah kesalahan mereka. Pelaku menggunakan teknik gaslighting yang membuat pasangan meragukan persepsi dan kewarasannya sendiri.
Korban mulai mempertanyakan keputusan kecil, tindakan sehari-hari, hingga validitas perasaan mereka. "Mungkin aku memang terlalu sensitif," atau "Aku yang salah paham," menjadi kalimat yang sering muncul dalam benak korban.
Dampak Kekerasan Narsistik pada Korban
Kekerasan emosional dalam pernikahan menciptakan luka yang tidak terlihat seperti luka di jiwa dan harga diri. Kata-kata yang menyakitkan, perlakuan dingin, dan penghinaan terus-menerus bisa menimbulkan efek psikologis yang bertahan lama.
Artikel Terkait
Sultan Muhammad Salahuddin: Raja Bima yang Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional
Firdaus Oiwobo Kirim Bunga ke Polri, Dukung Tersangka Roy Suryo: Ini Alasannya
Ledakan SMAN 72: Pensiunan BUMN Jadi Korban, Bekerja di Kantin Saat Terjadi Ledakan
Soeharto & Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional, Ini Daftar 10 Tokoh yang Dianugerahi