Hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik Polda Sumut akhirnya keluar. Kasus tragis bocah SD berinisial AI (12) yang diduga membunuh ibunya sendiri, F (42), kini mendapat titik terang dari sisi bukti ilmiah. Ternyata, DNA yang ditemukan pada pisau dan ceceran darah di TKP tidak mengarah kepada sang ayah.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kasubbid Kimia Biologi, AKBP Hendri Ginting. Dalam konferensi pers di Polrestabes Medan, Senin (29/12), ia menjelaskan temuan timnya.
"Itu sudah kita periksa DNA-nya dan tidak ada mengarah ke si bapak," tegas Hendri.
Pemeriksaan difokuskan pada dua hal: pisau yang diduga sebagai alat kejahatan dan jejak darah yang berceceran di rumah. Pada pisau itu, tim forensik menemukan DNA sang ibu korban. Hal itu wajar saja, mengingat pisau tersebut adalah pisau dapur yang biasa digunakan korban dalam aktivitas sehari-hari.
Namun begitu, bukan cuma DNA korban yang menempel. Pisau itu juga membawa DNA kakak dari AI. Menurut penjelasan, sang kakak sempat berusaha merebut pisau itu dari tangan AI saat kejadian berlangsung. Upaya itu rupanya meninggalkan jejak biologis.
Artikel Terkait
Longsor di One-one, Warga Terjebak di Tengah Hujan Tak Kunjung Reda
Restoran hingga Mal Wajib Bayar Royalti Lagu, Begini Mekanismenya
Mogadishu Bergolak, Israel Akui Kemerdekaan Somaliland
Kepintaran dan Kepedihan: Kisah Pilu Siswi SD di Balik Tragedi Medan