Media sosial lagi-lagi digegerkan oleh sebuah video yang bikin deg-degan. Dalam rekaman itu, terlihat seorang relawan berjuang menyeberangi sungai deras di Burlah Ketol, Aceh, dengan bantuan tali darurat. Arusnya ganas, menghantam batu-batu besar. Rekan-rekannya di kedua sisi sungai hanya bisa menahan napas, berharap semuanya lancar.
Tapi harapan itu pupus dalam sekejap.
Di tengah sungai, tiba-tiba saja talinya putus. Nyaris tanpa jeda, tubuh relawan itu terlempar dan langsung terseret arus yang gila-gilaan. Jeritan panik pecah dari tepian. Orang-orang langsung berlarian, berusaha mencari cara menolong. Suasana kacau balau.
Video pendek itu langsung menyambar ke mana-mana. Dari TikTok, Instagram, sampai grup-grup WhatsApp ramai membahas. Banyak yang bilang, mereka sampai menutup mata atau tangan berkeringat dingin menontonnya. Bener-bener ngeri.
Menurut sejumlah saksi di lokasi, kondisi di lapangan memang jauh dari ideal. Banjir yang melanda sejumlah wilayah Aceh dan Sumatra bikin akses jalan putus total. Daerah-daerah terpencil sulit dijangkau, sehingga penggunaan tali darurat seperti dalam video sering jadi satu-satunya pilihan untuk mengantarkan bantuan. Kejadian ini cuma secuil gambaran betapa ekstremnya risiko yang dihadapi para relawan.
Namun begitu, ada kabar baik di balik ketegangan itu.
Artikel Terkait
Wacana Pilkada oleh DPRD: Nostalgia Orba atau Manuver Oligarki?
Dari Lini Produksi ke Rak Toko: Dua Anak Muda Temukan Makna Nyata di Balik Karir
Maklumat Yogyakarta: Tokoh Senior Desak Prabowo Cabut UU IKN dan DKJ
XRP Staking: Peluang Pendapatan Pasif di Tengah Perubahan Wajah Kripto