Seruan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto: Pentingnya Rekonsiliasi Sejarah
Jakarta - Ketua Dewan Pembina Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Papua Indonesia (Gemapi), Habelino Sawaki, menyerukan pentingnya rekonsiliasi sejarah nasional dan mendukung pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada mantan Presiden Soeharto.
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang berani mengakui jasa para pemimpinnya tanpa terjebak pada luka masa lalu," tegas Habelino Sawaki dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/11).
Menanggapi Penolakan Megawati Soekarnoputri
Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan atas penolakan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, terhadap pemberian gelar tersebut karena "luka sejarah" era Orde Baru. Habelino menilai pandangan semacam ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia masih belum sepenuhnya berdamai dengan masa lalunya.
"Kalau terus hidup dalam narasi luka, maka bangsa ini tidak akan pernah sembuh. Rekonsiliasi sejati dimulai dari keberanian untuk mengakui jasa tanpa menutup mata terhadap kekeliruan," lanjutnya.
Jasa Besar Soeharto dalam Pembangunan Nasional
Dia menambahkan bahwa Soeharto adalah sosok yang memiliki jasa besar dalam membangun fondasi ekonomi, stabilitas politik, serta ketahanan pangan nasional. Menurutnya, sejarah harus dibaca secara utuh, bukan secara selektif berdasarkan sentimen pribadi atau politik.
"Soeharto bukan hanya kontroversial, tetapi juga tokoh pembangunan yang membawa bangsa ini keluar dari krisis pangan dan ketidakpastian politik. Sejarah tak bisa ditulis dengan satu warna," jelasnya.
Artikel Terkait
Air: Rahmat yang Menggugat Kesombongan Peradaban
Jet Pribadi Jatuh di Ankara, Kepala Staf Militer Libya Tewas dalam Misi Resmi
Tahun Baru Tanpa Gemerlap: Langit Malam 2026 Didedikasikan untuk Doa dan Empati
Jet Pribadi Pejabat Militer Libya Hilang Kontak di Langit Turki