RSF Setujui Gencatan Senjata di Sudan Usai Pembantaian 2.000 Warga
Pasukan Rapid Support Forces (RSF) menyetujui proposal gencatan senjata yang diusulkan Amerika Serikat untuk mengakhiri konflik bersenjata di Sudan. Kesepakatan ini muncul setelah tragedi kemanusiaan yang menewaskan sekitar 2.000 warga sipil Sudan.
Mediasi Kuartet Pimpinan AS untuk Perdamaian Sudan
Kelompok mediator yang dipimpin Amerika Serikat - dikenal sebagai "kuartet" - beranggotakan Arab Saudi, Mesir, dan Uni Emirat Arab. RSF mengkonfirmasi penerimaan mereka terhadap "gencatan senjata kemanusiaan" dalam pernyataan resmi pada Kamis.
Rencana Gencatan Senjata 3 Bulan dan Transisi Politik
Menurut laporan eksklusif Al Jazeera, rencana gencatan senjata akan dimulai dengan periode tiga bulan yang fokus pada bantuan kemanusiaan. Tahap ini diharapkan dapat membuka jalan bagi solusi politik jangka panjang, termasuk pembentukan pemerintahan sipil baru di Sudan.
Artikel Terkait
PHK Massal PT GKP: 500 Karyawan di Pulau Wawonii Kena PHK, Dampaknya pada Ekonomi Lokal
7 Alasan Tegas Menolak Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto: Tinjauan Marhaenisme
Mengapa Purbaya Yudhi Sadewa Diam Soal Utang Whoosh? Ini Makna Politiknya
Panglima TNI Pimpin Olahraga Bersama di Mabes TNI Cilangkap, Tekankan Hidup Sehat