Strategi AS Menghadapi Iran: Pelajaran dari Saddam, Qadafi, dan Ketangguhan Khamenei
Penulis: Ismail Amin
Amerika Serikat memiliki pola yang jelas dalam menjatuhkan pemimpin negara yang berseberangan. Sejarah mencatat, AS tidak berani mengusik Saddam Hussein atau Muammar Qadafi di masa kejayaan mereka. Kesabaran AS terbukti dengan menunggu hingga kedua pemimpin itu memasuki usia senja, kekuasaannya mulai goyah oleh pengkhianatan internal, dan rakyatnya mengalami kelelahan mental untuk terus berkonfrontasi. Barulah kemudian, operasi militer dilancarkan.
Pola yang sama ingin diterapkan AS terhadap Iran. Mereka menunggu dengan sabar hingga Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Khamenei, memasuki usia lanjut. Di bawah kepemimpinan Donald Trump yang bergaya koboi, AS merasa percaya diri dapat menaklukkan Iran. Sebuah operasi militer dirancang melalui Israel, yang kemudian melancarkan serangan mendadak yang menargetkan para petinggi militer Iran. Strategi ini mirip dengan yang sukses digunakan Israel untuk menaklukkan Mesir, Suriah, dan Yordania dalam Perang Enam Hari.
Artikel Terkait
Kepala Desa Beraksi Lagi, Kali Ini Tuntut Kendali Penuh atas Dana Desa
Tujuh Hari yang Menentukan Nasib Upah Buruh
KSAD Minta Media Tak Ekspos Kekurangan Penanganan Bencana, Organisasi Pers Soroti Pembatasan Informasi
Presiden Lee Jae Myung Usulkan Perawatan Rambut Rontok Ditanggung Asuransi, Pro dan Kontra Mengemuka