Uni Eropa Siapkan Dana Triliunan, tapi Gaza Harus Bersih dari Hamas Dulu

- Kamis, 20 November 2025 | 17:50 WIB
Uni Eropa Siapkan Dana Triliunan, tapi Gaza Harus Bersih dari Hamas Dulu

Di Brussel, tepatnya pada Kamis (20/11), Uni Eropa menggelar konferensi donor yang cukup penting. Tujuannya jelas: mendukung pembangunan kembali Gaza sekaligus mempersiapkan Otoritas Palestina (PA) untuk mengambil alih pemerintahan di sana. Sekitar 60 delegasi hadir, termasuk perwakilan dari sejumlah negara Arab.

Perdana Menteri Otoritas Palestina, Mohammad Mustafa, juga hadir. Ia dijadwalkan memberikan laporan soal reformasi yang sudah dan akan dijalankan. Ini penting. Sebelum para donor membuka koceknya, mereka butuh keyakinan bahwa uang mereka akan dikelola dengan baik.

Uni Eropa sendiri bukan donor biasa. Mereka adalah penyumbang terbesar bagi Palestina dan PA. Bantuan sebesar €1,6 miliar (sekitar Rp30,9 triliun) untuk periode 2025-2027 sudah disiapkan. Tapi, jangan salah. Pencairan sebagian besar dana ini nggak akan lepas dari syarat. Guillaume Mercier, juru bicara Komisi Eropa, menegaskan bahwa PA harus menjalankan reformasi struktural jika ingin dana itu cair. Beberapa sektor yang menjadi perhatian adalah pendidikan dan pembatasan tunjangan bagi keluarga tahanan Palestina di Israel.

Polisi Palestina untuk Gaza: Rencana yang Mulai Menggelinding

Sejak 2006, UE sebenarnya sudah punya program bantuan kepolisian untuk PA lewat EUPOL COPPS. Program ini bertujuan membangun kepolisian yang lebih efektif dan akuntabel. Nah, sekarang ada wacana untuk memperluas program tersebut.

Rencananya, UE bisa melatih hingga 3.000 polisi Palestina yang nantinya siap ditugaskan di Gaza. Para menteri luar negeri Eropa akan membahas usulan ini lebih lanjut. Prancis sudah angkat tangan, menyatakan kesediaannya untuk ikut melatih.

Langkah ini ternyata selaras dengan rencana gencatan senjata yang diajukan AS. Rencana itu memandatkan Pasukan Stabilisasi Internasional untuk memberikan pelatihan dan dukungan bagi polisi Palestina yang sudah diverifikasi. Menurut Anouar El Anouni, juru bicara UE, kontribusi baru sedang dipertimbangkan bersama para mitra untuk mendukung stabilisasi Gaza ke depannya.

Tahani Mustafa, seorang peneliti di European Council on Foreign Relations, mengungkapkan bahwa UE bahkan sudah mulai melatih sejumlah batalion Palestina di Tepi Barat dan Yordania.

Hambatan Besar: Kontrol Hamas di Gaza

Di sisi lain, situasi di lapangan masih rumit. Rencana AS sebenarnya mencakup pemerintahan transisi oleh komite Palestina non-politik. Tapi semua itu masih butuh waktu yang tidak sebentar.

Faktanya saat ini, Hamas masih menguasai hampir separuh (47%) wilayah Gaza. Sisanya, 53%, dikuasai militer Israel setelah gencatan senjata yang rapuh bulan Oktober lalu. Garis pemisahnya disebut "garis kuning". Menurut laporan, sejak kesepakatan damai itu, sedikitnya 240 warga Palestina tewas ditembak saat berusaha kembali ke rumah mereka.


Halaman:

Komentar