Commissioning RDF Rorotan telah berjalan hampir satu bulan. Namun, keluhan bau baru muncul dalam dua hingga tiga hari terakhir. Pramono menyebutkan bahwa kondisi ini bertepatan dengan curah hujan tinggi yang membuat sampah menjadi lebih basah dan memperparah potensi bau.
Solusi: Penghentian Sementara dan Penyiapan Armada Baru
Sebagai langkah konkret, Gubernur telah memerintahkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta untuk menghentikan sementara proses commissioning. Penghentian akan berlaku hingga armada pengangkut sampah yang lebih kedap dan menggunakan teknologi compact disiapkan.
"Saya sudah meminta kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup untuk sementara commissioning-nya dihentikan terlebih dahulu, dipersiapkan sampai dengan adanya truk yang compact, yang bisa membawa sampah ke Rorotan," tegas Pramono.
Kondisi RDF Rorotan dan Dampaknya
Fasilitas RDF Rorotan dibangun sebagai solusi pengolahan sampah alternatif untuk DKI Jakarta. Sayangnya, sejak beroperasi, pasokan sampah yang masuk dilaporkan melebihi kapasitas penanganan. Kelebihan sampah ini kemudian menumpuk di area terbuka, memicu keluhan warga sekitar yang merasa terganggu, terutama pada malam hari ketika angin membawa bau ke permukiman.
Artikel Terkait
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid: Modus Japrem & Sita Rp 1,6 Miliar
Topan Kalmaegi Hantam Cebu Filipina: 40 Orang Tewas, Ribuan Mengungsi
Longsor di Makasar: 5 Rumah Retak & Ambruk Akibat Saluran Air Tua
Evaluasi KKN UIN Walisongo Pasca Mahasiswa Hanyut di Sungai Kendal