PKB Buka Suara Soal OTT KPK yang Jerat Gubernur Riau Abdul Wahid
Wakil Ketua Umum PKB, Cucun Ahmad Syamsurijal, akhirnya memberikan pernyataan resmi menanggapi operasi tangkap tangan (OTT) KPK yang menjerat kader partainya, Gubernur Riau Abdul Wahid. Insiden ini terjadi pada Senin (3/11) dan menjadi sorotan publik.
PKB Tunggu Keterangan Resmi dari KPK
Cucun menegaskan bahwa hingga saat ini, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum dapat memberikan komentar lengkap atau mengambil langkah strategis. Sikap partai masih menunggu kejelasan dan keterangan resmi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengenai kasus yang menjerat Abdul Wahid.
"Kita nunggu dulu keterangan resmi dari KPK karena casenya kan kita belum paham. Informasi awal yang kami terima hanya bahwa beliau dimintai keterangan," jelas Cucun saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Selasa (4/11).
PKB Akan Tinjau Keterlibatan Abdul Wahid
Lebih lanjut, Cucun menyatakan bahwa PKB akan menganalisis keterangan resmi dari KPK. Hasil analisis ini akan menentukan apakah keterlibatan Abdul Wahid sebagai pimpinan daerah dapat dibuktikan.
"Setelah itu nanti kita akan lihat apakah keterangan dari KPK ini sudah betul-betul mengarah pada keterlibatan pimpinan daerahnya," tambahnya.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Resmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Puji Kemajuan KRL & Infrastruktur KA Indonesia
Utang Whoosh Rp160 Triliun: Fakta di Balik Retorika Prabowo yang Bikin Heboh
Mutmainah (74) Tewas Terbakar di Hutan Lamongan, Diduga Korbankan Pencurian dengan Kekerasan
Survei PRI: Kepuasan 82,44% ke Prabowo-Gibran, Gerindra Melonjak ke 22,13%