Kisah Haru Seorang Ibu: Di Talak Suami, Tetap Gigih Bayar SPP Pesantren Anak
Ditulis oleh: Ustadz Wahab Rajasam (Pengasuh Pesantren Al-Andalus Ulul Albaab Sukabumi)
Sebuah kisah nyata tentang keteguhan hati seorang ibu. Dengan semangat tinggi, ia mendaftarkan anaknya ke sebuah pesantren. Setelah dinyatakan lulus tes, ia segera membayar uang pangkal. Namun, keputusan ini justru menjadi awal ujian besar dalam hidupnya.
Suaminya marah besar saat mengetahui anak mereka akan mondok. Alasannya, biaya pesantren dinilai terlalu berat. Pertengkaran hebat pun terjadi, yang berujung pada talak untuk sang ibu. Ekonomi keluarga menjadi sangat sulit setelah ia ditinggalkan suami.
Dengan beban yang berat, sang ibu menghubungi pengurus pesantren. Ia memohon keringanan biaya SPP. Untuk menghidupi diri dan anaknya, ia bekerja sebagai tukang pijat (khusus wanita), tukang cuci, dan pekerjaan halal lainnya. Yang luar biasa, semangatnya untuk memondokkan anaknya tak pernah pudar.
Pengasuh pesantren pun tersentuh. Rasa malu muncul karena tidak membantu lebih awal. Sang ibu pun bersikukuh untuk tetap membayar, meski meminta keringanan. Ia tidak mau digratiskan.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Soeharto Bukan Pahlawan Nasional: Tinjauan Hukum & Dosa HAM Masa Lalu
Kecelakaan Maut di Bekasi: Pesepeda Tewas Ditabrak Motor Ninja, Korban 63 Tahun
Prabowo Tegaskan Utang Kereta Cepat Whoosh Aman: Saya yang Tanggung Jawab!
3 Dosa Besar Soeharto: Alasan Kuat Penolakan Gelar Pahlawan Nasional