"Sempat viral admin saya Mbak Hening itu membuat khilaf, salah gitu kalimatnya yang keluar," jelas Eri di Balai Kota Surabaya. Ia menambahkan bahwa media sosial yang menggunakan namanya dikelola oleh banyak anak muda yang antusias mengunggah berbagai aktivitasnya.
Penyebab Insiden Bocornya Percakapan Internal
Eri Cahyadi menjelaskan bahwa insiden ini terjadi ketika admin media sosialnya mengikuti kegiatan di saat hujan. Tanpa disadari, siaran langsung Instagram tidak dimatikan setelah digunakan. "Ternyata Mbak Hening ini setelah kemarin posisi hujan, ketika nge-live saya ternyata enggak dimatikan, dijeda, enggak di-mute sama teman-temannya yang sama-sama sama tim medsosnya," ujarnya.
Respons Eri Cahyadi Terhadap Kesalahan Admin Media Sosialnya
Wali Kota Surabaya ini bersikap bijak dengan menyatakan bahwa kesalahan seperti ini bisa terjadi pada siapa pun. Eri tetap memberikan kesempatan kepada anak muda yang berani mengambil risiko. "Ini adalah anak-anak muda yang selalu saya berikan kesempatan untuk menjadi yang terbaik dan berani mengambil sebuah risiko," katanya.
Ia mengakui bahwa anak muda mungkin memiliki keteledoran dan kekurangmatangan, namun hal itu bukanlah sifat permanen. Terkait Hening, Eri memutuskan untuk tidak menerima surat pengunduran dirinya sebagai admin media sosial. "Maka Mbak Hening hari ini, ketika dia sudah terhantam begitu, maka biarkan dulu untuk mundur tidak menjadi yang terdepan. Tapi tidak saya perkenankan untuk mengundurkan diri," tegas Eri Cahyadi.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Kronologi Kecelakaan Maut di Tol Solo-Ngawi KM 564 Libatkan Truk, Fortuner, dan Calya
Soekarno & Soeharto Layak Jadi Pahlawan Nasional, Ini Penjelasan Muslim Arbi
KRL Green Line Rangkasbitung-Tanah Abang Pagi Ini: Padat & Bahaya, Penumpang Mengeluh
Gubernur Riau Abdul Wahid Dibawa KPK ke Jakarta: Kronologi OTT dan Dugaan Proyek Infrastruktur