"Tentu harus ada proses yang didesain secara sistematis oleh pemerintah. Ketika ada petani memilih menanam kedelai, mereka harus tahu hasilnya akan jadi apa dan didistribusikan ke mana. Jangan sampai sudah nanam, tapi bingung menjualnya," tegas Khoir.
Tantangan dan Peluang Kedelai Lokal
Menanggapi masih banyaknya pelaku usaha tahu dan tempe di Lampung yang memilih kedelai impor karena alasan harga dan kualitas, Khoir menilai hal itu justru menjadi tantangan sekaligus peluang.
"Itu justru menjadi pendorong. Karena tahu dan tempe ini kan sudah jadi bagian dari menu makan bergizi masyarakat. Kalau pasokan bahan baku dari Lampung bisa tersedia dengan kualitas baik, tentu para pelaku usaha akan memilih kedelai lokal daripada impor," ujarnya.
Komitmen DPRD Lampung
Komisi II DPRD Lampung akan menjadwalkan rapat dengar pendapat bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk membahas langkah strategis memperkuat budidaya dan pemasaran kedelai di Lampung.
Dengan pengelolaan yang tepat, kedelai diyakini bisa menjadi salah satu komoditas unggulan Lampung yang berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Krisis Kesehatan Mental Tentara Israel: Data Terbaru Bunuh Diri & PTSD Pasca Perang Gaza
Rocky Gerung Bongkar Kontroversi Jokowi: Ijazah, Anggaran, hingga Dinasti Gibran
Kecelakaan Beruntun Tol Solo-Ngawi KM 564 Tewaskan? Ini Kronologi & Faktanya
Viral Unggahan Fck Israel, Free Palestine Saddam Husen, Netizen Heboh Dukung Palestina