Dalam FGD tersebut, Budi Utomo, salah satu narasumber, memaparkan hasil awal pemetaan komunitas tuli. Pemetaan difokuskan pada empat wilayah, yaitu Kota Pontianak (khususnya Pontianak Barat), Kota Singkawang, Kabupaten Mempawah, dan Kabupaten Kubu Raya.
"Dari empat lokasi tersebut, kami mendata sekitar 300 titik komunitas tuli," ungkap Budi. Ia menambahkan bahwa komunitas tuli cenderung berkumpul di titik-titik pusat kota dimana terdapat kelompok atau wadah pertemuan.
Dukungan dan Rencana Program dari Pemerintah
Utin Rizanti Ausvia, perwakilan Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalbar, menyatakan bahwa instansinya telah memiliki beberapa program untuk kesejahteraan penyandang disabilitas, termasuk teman tuli. Program tersebut meliputi Program Rehabilitasi, bantuan makanan dan pakaian, serta Bimtek Pelatihan Isyarat sejak 2021.
Ke depan, Dinsos Kalbar berencana mengadakan pelatihan isyarat bagi teman tuli pada periode 2026–2027. "Kegiatan ini sangat penting. Namun, karena adanya pemotongan anggaran dari TAPB, jika tidak bisa terlaksana di 2026, kami berharap bisa direalisasikan di tahun berikutnya," pungkas Utin.
Mendorong Digital Parenting Inklusif di Kalimantan Barat
Melalui FGD ini, LPPM Untan berharap dapat membangun kolaborasi yang kuat lintas lembaga. Hasil penelitian dan pemetaan ini diharapkan menjadi landasan data yang kokoh bagi berbagai pihak, termasuk pemerintah dan komunitas, dalam merancang kebijakan serta program pemberdayaan yang lebih inklusif dan tepat sasaran bagi komunitas tuli di Kalimantan Barat, termasuk dalam mewujudkan digital parenting yang inklusif.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Krisis Kesehatan Mental Tentara Israel: Data Terbaru Bunuh Diri & PTSD Pasca Perang Gaza
Rocky Gerung Bongkar Kontroversi Jokowi: Ijazah, Anggaran, hingga Dinasti Gibran
Kecelakaan Beruntun Tol Solo-Ngawi KM 564 Tewaskan? Ini Kronologi & Faktanya
Viral Unggahan Fck Israel, Free Palestine Saddam Husen, Netizen Heboh Dukung Palestina