Putusan MK Wajibkan Keterwakilan Perempuan di AKD DPR, PKS: Kami Hormati
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Almuzzammil Yusuf, menyatakan sikap partainya menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mewajibkan keterwakilan perempuan di setiap alat kelengkapan dewan (AKD). Pernyataan ini disampaikan menanggapi putusan MK soal kuota perempuan di parlemen.
"Posisi terikat dengan konstitusi. Kita perlu menghormati itu. Apa penyikapan dari pimpinan DPR, nanti kita dengar," ujar Almuzzammil usai acara Bimteknas di Jakarta, Minggu (2/11).
Almuzzammil menegaskan bahwa putusan MK bersifat final dan mengikat (final and binding), sehingga harus diterima oleh semua pihak, termasuk PKS.
"Kalau PKS, senang tidak senang, putusan MK karena dia di konstitusi, disebut final and binding, kita menghormatinya," tegasnya. "Bahwa ada wacana publik, ada berbagai pendapat, itu biasa di demokrasi kita. Saya kira itu posisi kita."
Detail Putusan MK Soal Keterwakilan Perempuan di DPR
MK telah mengabulkan permohonan uji materi terhadap UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3). Putusan MK ini mewajibkan setiap AKD di DPR memiliki keterwakilan perempuan, sebuah langkah penting untuk meningkatkan representasi perempuan di lembaga legislatif.
Artikel Terkait
Lelang Aset Harvey Moeis & Sandra Dewi: Daftar Harta yang Disita Kejagung
Polisi Gerebek Tambang Emas Ilegal di Sungai Setingkat Riau, 7 Rakit Disita
Penusukan Massal Kereta London: 1 Tersangka Ditahan, 10 Korban Lukai, Kondisi Kritis
Zulhas Sebut Kenaikan Harga Ayam & Telur Tanda Sukses MBG, Warganet Geram