Big Tech & Perang Teknologi: Game Changer Kekuatan Global Abad 21

- Sabtu, 01 November 2025 | 14:50 WIB
Big Tech & Perang Teknologi: Game Changer Kekuatan Global Abad 21

Komoditas strategis terus berevolusi dari gandum, rempah, gula, sutera menjadi batubara, emas, uranium, minyak bumi, aluminium, dan yang terbaru adalah rare earth (tanah jarang). Kapital menuntut lebih banyak ruang, kekuasaan, dan otonomi, dimana kegagalan bermanuver dapat menyebabkan keruntuhan politik dan krisis buatan teknokrat.

Tantangan Dunia Global dan Reformasi Institusi

Dunia global saat ini mencapai apa yang disebut fisikawan sebagai "fase transisi", momen ketika tidak ada jalan kembali ke status quo. Terdapat tiga jalur utama dengan peluang keberhasilan berbeda: disiplin fiskal, pemotongan anggaran besar-besaran, dan pajak yang lebih tinggi.

Dunia global saat ini bertaruh pada pertumbuhan melalui reformasi institusi: efisiensi, deregulasi, debirokratisasi, dan peningkatan produktivitas. Namun keberhasilan strategi ini bergantung pada beberapa faktor kritis:

  • Kemampuan AI menghasilkan peningkatan produktivitas signifikan
  • Inflasi yang tetap berada di zona aman 3-4%
  • Ketegangan geopolitik yang tidak meledak
  • The Fed yang berhasil melawan para vigilante obligasi

Tirani Big Tech dan Broligarki

Sejak Agustus 2025, kata "broligarch" dan "broligarchy" telah resmi dimasukkan ke dalam Kamus Cambridge. Dalam buku "The Tyranny of Big Tech" tahun 2021, Senator AS Josh Hawley berpendapat bahwa perusahaan teknologi besar seperti Google, Facebook, Amazon, dan Apple telah menjadi oligarki teknologi dengan kekuatan ekonomi dan politik yang luar biasa.

Perusahaan-perusahaan ini digambarkan sebagai baron perampok modern yang menguras kemakmuran dan kekuasaan dari kelas menengah dan menciptakan oligarki baru. Di era modern, prinsip pertarungan global telah bergeser menjadi "Barang siapa menguasai Big Tech, maka dia menguasai dunia."

Transformasi ini menandai bagian akhir dari perjalanan evolusi kekuatan global - sebuah Game Changer Global yang mendefinisikan ulang peta kekuatan dunia di abad ke-21.


Halaman:

Komentar