Ray Rangkuti Desak Kejagung Ambil Alih Kasus Markup Proyek Kereta Cepat Whoosh
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti mendesak Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk mengambil alih penanganan dugaan kasus penggelembungan biaya atau markup pembangunan Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Whoosh.
Desakan ini muncul menyusul lambatnya perkembangan penyelidikan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengusut kasus markup proyek Whoosh tersebut.
Kinerja KPK Dipertanyakan
Ray Rangkuti menyatakan kekhawatirannya terhadap kerja KPK dalam mengusut kasus ini. Menurut aktivis prodemokrasi ini, KPK seharusnya sudah menunjukkan perkembangan signifikan mengingat penyelidikan telah dimulai sejak awal 2025.
Artikel Terkait
Makan Bergizi Gratis di Bogor: Bukan Sekadar Isi Perut, Tapi Juga Bekal Pulang ke Rumah
Panggilan Dadakan Prabowo untuk Otto Hasibuan, Agenda Istana Masih Gelap
PM Albanese Temui Pahlawan Bondi yang Berani Hadang Penembak
Pramuka DIY Bekali Generasi Z dan Alpha Hadapi Bencana