Pentingnya Resiliensi dan Kelekatan Emosional untuk Cegah Bunuh Diri pada Anak
Komisioner KPAI Diyah Puspitarini mengungkapkan bahwa lemahnya ketahanan mental (resiliensi) dan kurangnya kelekatan emosional dengan orang tua menjadi faktor utama penyebab anak memilih untuk mengakhiri hidup. Pernyataan ini disampaikan menanggapi maraknya kasus bunuh diri pada pelajar, termasuk di Sukabumi, Jawa Barat dan Sawahlunto, Sumatera Barat.
Penyebab Bunuh Diri pada Anak Menurut KPAI
Diyah Puspitarini menjelaskan bahwa hubungan emosional yang renggang antara anak dan orang tua, sering kali dipengaruhi oleh situasi keluarga yang tidak ideal. Faktor seperti ketidakhadiran orang tua secara fisik atau pengasuhan yang kurang optimal dapat memperburuk kondisi psikologis anak.
Sekolah juga memegang peran krusial dalam pencegahan bunuh diri pada anak. Institusi pendidikan tidak hanya bertugas memberikan edukasi dan konseling, tetapi juga harus peka terhadap perubahan perilaku siswa yang terjadi secara mendadak.
Artikel Terkait
Bandara Sam Ratulangi Siap Hadapi Gelombang Mudik Nataru
Gus Yaqut Kembali Diperiksa KPK, Jejak Uang Kuota Haji Diperdalam
Kecelakaan Beruntun di Banjir Kanal Timur, Satu Tewas dan Sopir Bus Kabur
Tiga Siklon Serempet Indonesia, BMKG Minta Warga Waspada