Lebih mengerikan, Made Juni memerintahkan pengambilan cabai dari dapur. Richard disuruh telanjang dan cabai dioleskan ke area sensitifnya. "Saya disuruh nungging dan membuka pantat langsung dilumuri cabai ke anus saya. Itu pedis dan panas saya rasa," tuturnya.
Keterlibatan Letda Made Juni dalam Pengantaran Jenazah
Ibu Prada Lucky, Sepriana Paulina Mirpey, mengungkapkan bahwa Made Juni ikut mengantar jasad Lucky ke Kota Kupang. Dalam sidang pemeriksaan saksi atas terdakwa Ahmad Faisal, Senin 27 Oktober 2025, terungkap Made Juni mengaku sebagai perwakilan batalyon.
Made Juni mendampingi keluarga beberapa hari dan bahkan mentransfer uang untuk keperluan ibadah di rumah duka. Fakta ini menambah kompleksitas kasus yang melibatkan 17 terdakwa ini.
Pengadilan Militer III-15 Kupang terus menyidangkan kasus kematian Prada Lucky yang menewaskan prajurit muda ini. Persidangan mengungkap berbagai fakta baru tentang praktik penyiksaan di lingkungan militer.
Artikel Terkait
Lima Kios di Kalideres Hangus Diterjang Si Jago Merah
Tiga ABK Masih Hilang, Pencarian Intensif Dilanjutkan di Laut Jawa
Ketika Masa Kecil Tak Lagi Ringan: Beban yang Tak Kasat Mata di Pundak Generasi Muda
Tito Soroti Harmonisasi Program, Kunci Pembangunan Papua Tak Lagi Tersendat