"Setyo Budiyanto diangkat oleh Jokowi dengan melanggar aturan seleksi pimpinan KPK. Bagaimana mungkin KPK mau serius mengusut kejahatan yang melibatkan Jokowi, kalau pimpinannya berhutang budi?" ujarnya.
Kejaksaan Agung dan Kasus Silvester Matutina
Muslim juga menyoroti lambannya Kejaksaan Agung dalam mengeksekusi putusan pengadilan terhadap Silvester Matutina, meski kasusnya sudah inkrah. "Jaksa Agung belum melaksanakan eksekusi, padahal publik dan massa sudah berkali-kali mendesak. Ini mencederai penegakan hukum di era Prabowo," jelasnya.
Kapolri dan Reformasi Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dinilai perlu diganti karena gagal melakukan reformasi Polri. Muslim mempertanyakan mengapa Presiden Prabowo harus turun langsung dalam kegiatan pemusnahan barang bukti narkoba. "Itu tanda ada ketidakpercayaan terhadap Kapolri," ungkapnya.
Seruan untuk Tindakan Tegas
Muslim menutup pernyataannya dengan menyerukan agar Presiden Prabowo segera mengambil langkah tegas. "Rakyat ingin Presiden yang berwibawa, bukan yang jadi olok-olok bawahannya. Jangan biarkan lembaga penegak hukum menjadi bumper kepentingan Jokowi dan kroninya. Saatnya reformasi hukum dimulai dari pucuk pimpinan," tegas Muslim Arbi.
Artikel Terkait
Misteri Pembunuhan Mirawati Terungkap: Motif Awalnya Mencuri, Pelaku Tewas Usai Ditangkap
Biaya Haji 2026 Turun Rp 2 Juta, Bisakah Kualitas Layanan Tetap Terjaga?
Menguak Tabir Kereta Cepat: Mengapa Pilihan Indonesia Ternyata Lebih Mahal?
Aturan Baru Haji 2025 Bikin Kaget: Tunggu 18 Tahun untuk Berangkat Lagi!