Meski telah memberi peringatan, Andrinof mengungkapkan bahwa proyek ini sudah menjadi komitmen tingkat tinggi antara Presiden China, Xi Jinping, dan Presiden Jokowi. Situasi ini, menurutnya, membuat seluruh kementerian dan lembaga pemerintah seolah "terkunci" dan tidak memiliki banyak ruang untuk melakukan evaluasi mendalam atau menolak proyek tersebut.
Peringatan Risiko Jangka Panjang
Mantan Menteri Bappenas itu juga mengaku telah berusaha memberikan masukan kepada pemerintah. Ia menekankan pentingnya kehati-hatian terhadap berbagai risiko jangka panjang, yang tidak hanya mencakup aspek investasi tetapi juga dampak lingkungan dari pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Dipecat Usai Bertemu Delegasi China
Kritik dan peringatan yang disampaikannya berujung pada pemecatan. Andrinof bercerita bahwa tak lama setelah pertemuannya dengan delegasi China, ia mendapat panggilan untuk datang ke Istana Kepresidenan. Di sana, ia diberitahu tentang adanya reshuffle kabinet yang mencabut posisinya sebagai Menteri Bappenas. Peristiwa ini terjadi hanya beberapa bulan setelah ia dilantik menjabat.
Simak penjelasan lengkap dan wawancara eksklusif Andrinof Chaniago dalam video di bawah ini.
Artikel Terkait
Revitalisasi Terminal Malalayang Tak Ganggu Arus Mudik Nataru
Gus Ipul Serahkan Santunan dan Tinjau Dapur Umum untuk Korban Bencana Aceh
Warga Talaud Desak Tambah Kapal Nataru, KSOP Klaim Sudah Ditambah
KSOP Manado Gelar Ramp Check 11 Kapal Jelang Arus Mudik Nataru