Bedrosian juga mengungkapkan tuduhan manipulasi: "Saya dapat mengonfirmasi bahwa Hamas menggali lubang di tanah kemarin, menempatkan sebagian jenazah Ofir di dalamnya, menutupinya kembali dengan tanah, dan menyerahkannya kepada Palang Merah."
Bantahan dan Respons Hamas
Hamas membantah semua tuduhan Israel dan mengumumkan penundaan pengembalian jenazah sandera yang tersisa. Kelompok tersebut menyatakan keputusan ini diambil karena Israel dianggap melanggar kesepakatan gencatan senjata.
Sayap bersenjata Hamas mengeluarkan pernyataan: "Kami akan menunda penyerahan yang dijadwalkan hari ini karena pelanggaran pendudukan [Israel]. Setiap eskalasi Israel akan menghambat pencarian, penggalian, dan pemulihan jenazah."
Hamas menilai tuduhan Israel sebagai dalih untuk melancarkan agresi baru terhadap Gaza. "Israel berusaha mengarang dalih palsu sebagai persiapan untuk mengambil langkah-langkah agresif baru terhadap rakyat kami, yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap perjanjian gencatan senjata," tambah pernyataan tersebut.
Artikel Terkait
Soeharto & Gus Dur Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional 2025, Ini Syarat yang Akhirnya Terpenuhi
Korea Utara Uji Rudal Jelajah Saat Trump Tiba: Ada Apa di Balik Ketidakhadiran Kim Jong Un?
Jessica Wuysang Pimpin PFI Pontianak: Apa Strategi Barunya untuk Fotografer?
Gaza Berduka: 50 Tewas, 22 Anak Jadi Korban Serangan Mengerikan di Tenda Pengungsi