Bedrosian juga mengungkapkan tuduhan manipulasi: "Saya dapat mengonfirmasi bahwa Hamas menggali lubang di tanah kemarin, menempatkan sebagian jenazah Ofir di dalamnya, menutupinya kembali dengan tanah, dan menyerahkannya kepada Palang Merah."
Bantahan dan Respons Hamas
Hamas membantah semua tuduhan Israel dan mengumumkan penundaan pengembalian jenazah sandera yang tersisa. Kelompok tersebut menyatakan keputusan ini diambil karena Israel dianggap melanggar kesepakatan gencatan senjata.
Sayap bersenjata Hamas mengeluarkan pernyataan: "Kami akan menunda penyerahan yang dijadwalkan hari ini karena pelanggaran pendudukan [Israel]. Setiap eskalasi Israel akan menghambat pencarian, penggalian, dan pemulihan jenazah."
Hamas menilai tuduhan Israel sebagai dalih untuk melancarkan agresi baru terhadap Gaza. "Israel berusaha mengarang dalih palsu sebagai persiapan untuk mengambil langkah-langkah agresif baru terhadap rakyat kami, yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap perjanjian gencatan senjata," tambah pernyataan tersebut.
Artikel Terkait
Kodim Yahukimo Bekali Prajurit dan Keluarga dengan Tameng Pengetahuan HIV/AIDS
Megawati Ditodong Nyanyi, Tawar Rp 2 Miliar untuk Sumatera
KPK Amankan Sembilan Orang dan Sita Rp 900 Juta dalam Operasi Diam-diam
Hujan Deras dan Angin Kencang Porak-Porandakan Sepuluh Rumah di Pandeglang